TELAGA MENJER - Telaga Cantik Dikaki Gunung

by 11.55 0 komentar
Telaga Menjer 

 Kebanyakan orang akan berpikir tentang Pegunungan Dieng ketika bicara soal obyek wisata di Wonosobo. Namun sebelum mencapai Dieng, ada satu obyek wisata alam yang sering dilupakan orang. Telaga Menjer, telaga alami dan terluas di Kabupaten Wonosobo.
Telaga Menjer terletak di Desa Maron Kecamatan Garung 12 kilometer sebelah utara Kota Wonosobo. Cukup mudah untuk mencapainya, sebab jalan ke lokasi telaga sejalan dengan jalan menuju Pegunungan Dieng dari Kota Wonosobo.

Ketika menyusuri Jalan Raya Dieng sampai di Kecamatan Garung, kita akan beremu dengan gapura Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Garung di kiri jalan. Ikuti jalan berbelok ke kiri yang sudah beraspal halus itu hingga PLTA Garung milik PT. Indonesia Power yang menggunakan air telaga.

Perjalanan selanjutnya, jalan berkelok tiga kilometer. Di sepanjang jalan pipa besar tempat aliran air PLTA dari telaga ke pembangkit listrik menjadi penunjuk jalan ke telaga.
Di kanan-kiri jalan, tanaman labu siam menjadikan pemandangan hijau. Melihat petani memanen berkarung-karung labu siam menjadi hal biasa sepanjang perjalanan. Mereka menjual ke Yogyakarta, Semarang, dan daerah sekitar. Membeli labu siam langsung dari petani juga bisa mereka layani. 

 
HIJAU dan teduh adalah kesan pertama ketika melihat telaga ini. Suhu udara terasa nyaman, tak terlampau dingin. Seluruh batas keliling telaga bisa terlihat dari satu titik. Tebing-tebing pegunungan yang mengitarinya memberi kesan telaga bak mangkuk besar.
Berada pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, telaga menepati area cekungan seluas 70 hektar dengan kedalaman air mencapai 45 meter.

Namun, di luar musim penghujan seperti saat ini, permukaan air turun hingga 20 meter. Batas permukaan tertinggi terlihat membuat garu menempel di dinding tebing. Memasuki lokasi telaga, kita dihadapkan pada dua jalan. Belok kanan berarti ke lokasi pengawasan PLTA yang nyaman untuk piknik keluarga. Piknik model menggelar tikar dan mengeluarkan bekal menjadi alternatif menarik.

Belok ke kiri, kita akan masuk dalam arena pariwisata. Memasuki areal itu pengunjung diminta membayar tiket masuk sebesar Rp. 1.500 untuk dewasa, dan Rp. 1.000 untuk anak-anak. Sedangkan pada hari Lebaran atau hari khusus tiket masuk seharga Rp. 3.000
Areal ini buka setiap hari pukul 07.00 – 17.30 dengan fasilitas taman bermain anak-anak dan perahu motor keliling danau. Perahu disewakan seharga Rp. 35.000 untuk satu rombongan yang terdiri 10 – 15 orang dalam satu kali putaran.

Data pengelola Telaga Menjer menunjukkan kunjungan wisatawan masih rendah. Rata-rata kunjungan sekitar 200 orang per bulan. Data dua tahun terakhir menunjukkan, kunjungan tertinggi terjadi pada akhir tahun bulan Oktober-November-Desember dengan jumlah pengunjung 300 – 600 orang per bulan.

Menurut Rela (126?), sesepuh dusun setempat yang bersama anak-anaknya membuat perahu dan pengelola persewaan perahu, telaga alami itu mulai digunakan sebagai PLTA sejak tahun 1982. Namun mengaku sudah sejak tahun 60-an membuat dan menjalankan perahu di telaga itu.



 

Bagi yang hobi memancing, jangan lupa membawa alat pancing. Ikan seperti bandeng, graskap, dan ikan air tawar lain banyak terdapat di sini. Beberapa pengunjung tampak asyik memancing di pinggir telaga di dekat karamba-karamba yang berjajar rapi.
Jangan lupa juga membawa bekal, sebab tempat makan belum ada. Yang tersedia baru warung-warung makanan ringan sederhana. Jika menginginkan wisata alam dengan menggelar tikar sambil membawa bekal dari rumah, tempat ini bisa jadi pilihan.



M. Ali Yusuf

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar