Island Hopping di Sulawesi Selatan, Seru Banget!
Pergi dari satu pulau ke pulau lainnya atau Island Hopping, asyik untuk dicoba. Salah satu tempat menarik adalah Sulawesi Selatan. Setidaknya ada 3 pulau cantik yang bisa didatangi yaitu Lae-lae, Samalona dan Kodingareng Keke.
Kesempatan mendaratkan kaki di Sulawesi Selatan untuk berlibur akhirnya terwujud. Saya pun solo traveling ke Kota Makassar. Tujuan utamanya adalah Pulau Samalona yang sudah lama diimpi-impikan.
Cara menuju Pulau Samalona sangat mudah sekali. Tepat di seberang Fort Rotterdam Anda akan menemukan dermaga kecil tempat perahu sewaan menuju berbagai pulau.
Sebelum menyeberang, saya sempatkan menikmati semangkuk Pallu Basa, kuliner khas Kota Makassar yang berisi potongan daging sapi dengan kuah berbumbu pekat dicampur serundeng kelapa. Saya juga membeli bekal makan siang dan buroncong, makanan khas Makassar untuk cemilan.
Hari itu cuaca berpihak pada saya, pagi yang cerah ceria. Pulau pertama yang menjadi persinggahan adalah Pulau Lae-lae yang berjarak sekitar 15 menit saja dari Kota Makassar dengan perahu. Bahkan dari ujung dermaga terlihat Pulau Lae-lae dari kejauhan.
Pagi itu Pulau Lae-lae sudah ramai oleh traveler. Tampak beberapa perahu merapat ke pulau. Di sini kami hanya singgah untuk menjemput jaket pelampung saja.
Meskipun merasa bisa berenang, tidak ada salahnya untuk tetap memperhatikan keselamatan dengan membawa jaket pelampung. Tentu saja untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Perjalanan kami lanjutkan menuju Pulau Samalona. Pulau yang sudah lama sekali saya dengar keindahan alam bawah lautnya. Biru jernihnya air laut yang berpadu dengan pasir putih terlihat begitu mempesona.
Tidak salah memang jika pulau ini terkenal di kalangan para pejalan. Anda yang tidak membawa pakaian renang atau selam tidak usah khawatir, pulau ini menyediakan sewa wet suit, celana hawai hingga alat snorkeling dengan harga terjangkau.
Alih-alih menggunakan pakaian yang sudah saya siapkan dari hotel, saya malah menyewa wet suit di sini. Jadi, saya tidak perlu repot membawa pulang pakaian kotor yang basah.
Spot snorkeling di Pulau Samalona cukup bagus dengan airnya yang jernih. Aneka biota laut seperti terumbu karang dan ikan hias warna warni dapat diobservasi dengan mudah tanpa harus menyelam terlalu dalam.
Berpindah-pindahlah ke beberapa spot snorkeling untuk mengeksplorasi keindahan bawah laut Samalona. Puas menikmati pemandangan bawah laut, kami berpindah ke Pulau Kodingareng Keke yang jaraknya sekitar 25 menit dari Samalona.
Kawan, harus saya akui dari ketiga pulau yang saya sambangi, hati saya tertambat di pulau yang terakhir. Pulau tak berpenghuni ini hanya terdiri dari dataran yang terbentuk dari gundukan pasir putih dengan beberapa batang pohon.
Di sini, sejauh mata memandang hanya jernihnya laut biru bersanding dengan putihnya pasir putihlah yang terlihat. Pulau ini benar-benar mencuri hati saya. Teriknya matahari terkalahkan oleh pemandangan yang terbentang di depan mata.
Sempatkan untuk berkeliling, Anda bisa menemukan bintang laut berwarna biru di pinggir pantai. Kebetulan hari itu pengunjung Pulau Kodingareng Keke tidak terlalu banyak, jadi serasa seperti pulau pribadi.
Meskipun pulau ini tidak berpenghuni, ada 1-2 nelayan yang kerap singgah di sini. Menurut mereka, pulau ini dulu pernah berpenghuni tetapi kemudian mereka meninggalkan pulau setelah rumahnya roboh terkena abrasi. Sisa-sisa pondasi rumah masih terlihat di pinggiran pantai.
Di pulau ini, untuk pertama kalinya dalam hidup saya mencicipi lauk yang namanya kerbau laut atau tedong laut. Tedong laut adalah sejenis kerang besar yang biasanya dijadikan hiasan meja atau cinderamata.
Tedong diolah dengan cara dibakar saja tanpa bumbu apapun. Pak Saeful, seorang nelayan yang kebetulan singgah di pulau membakar beberapa tedong dan membelah cangkangnya sebagai hadiah untuk saya. Duh, jadi terharu.
Tanpa sungkan, saya ambil tedong yang sudah dibakar dari tangan pak Saeful dan langsung melahapnya. Awalnya, saya sempat membatin seperti apa ya rasanya. Ternyata setelah 1 tedong meluncur kedalam mulut, saya malah ketagihan! Rasanya gurih sekali.
Pantas saja nelayan punya stamina yang tinggi. Makanan mereka mengandung protein tinggi. Selesai makan siang, saatnya merebahkan badan di atas hammock yang sudah tertata manis. Rasanya indah sekali dunia saya saat itu.
Sebelum pulang kami sempatkan untuk kembali snorkeling di beberapa spot. Saya beruntung mendapat guide penyelam alami Makassar. Firman, Arif dan Ipang memandu saya menjelajahi keindahan alam bawah laut di pulau ini.
Untuk para traveler, sebaiknya baca aturan yang ada di Pulau Kodingareng Keke agar tidak belajar snorkeling di area yang padat karang karena dalam setahun karang hanya mampu tumbuh sebesar 1 cm saja.
Selain itu pengunjung juga dihimbau untuk menjaga kebersihan pulau. Kesal rasanya melihat ada sampah puntung rokok, botol plastik dan kaca di beberapa sudut pulau.
Tepat pukul 3 sore, kami bertolak kembali menuju Kota Makassar. Petualangan sudah usai, tetapi semua kenangan masih terekam kuat dan terus berputar-putar dalam ingatan.
Rasa lelah yang muncul langsung lenyap saat mengingat betapa indahnya mahakarya sang pencipta yang sudah menurunkan tetesan-tetesan surga di bumi Sulawesi Selatan.
M. Ali Yusuf
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
0 komentar:
Posting Komentar